Selasa, 03 November 2015

Tender Love EXO Lirik


In Youtube EXO Lirik Tender Love

Nana: Fanfiction EXO Byun Baekhyun Series My Rival Chapter 1


Titlle                : My Rival Chapter 2
Author             : Nana
Main Cast        :
§      Byun Baekhyun (Exo)
§      Kang Hye Na (OC)
Other Cast       :
§      Member Exo
§      Lee Jung Ra
Genre              : School Life
Rating             : G
Leght               : Chapter

“neo ..” tunjuk Kris pada Baekhyun, Baekhyun yang tekejut langsung mendongakan kepalanya menatap Kris.
“karena kau tadi yang membuatnya hampir terjatuh jadi kau harus bertanggung jawab dengannya!” ujar Kris yang membuat semua mata terbelalak termasuk Hye Na yang masih dicegah tangannya oleh Luhan saat dia hendak pergi.
“antarkan dia mengumpulkan buku itu! Ani tidak hanya mengantarkan .. sebagai seorang namja kau juga harus membantunya membawa buku itu!” perintah Kris dengan santai yang membuat Baekhyun terbelalak.
“mwo?” pekik semuanya bersamaan ..
“aku? Naega wae?” protes Baekhyun kesal karena .. yah bagaimana bisa dia menolong rivalnya untuk membawa tumpukan buku.
“shireo!” tolak Baekhyun mentah mentah, “hah .. dasar anak anak!” Kris tersenyum bersama dengan Luhan dan Xiumin.
“apa kau tidak kasihan padanya?” tanya Xiumin yang menatap Baekhyun tak percaya. “ah sudahlah sunbae .. aku bisa membawanya sendiri! Lagi pula aku juga tidak ingin bersama dengan sunbae yang itu! Aku permisi dulu .. annyeong!” Hye Na membungkukan badannya pada mereka semua.
“kalian ini! Kajja kita pergi!” ajak Luhan pada Kris dan Xiumin yang masih menatap mereka berlima dengan tatapan tajamnya. “jika lain kali kulihat kalian mengerjai yeoja lagi entah siapapun itu! Aku tidak akan tinggal diam!” ancam Kris lalu berjalan sambil menepuk pundak Baekhyun.
“ah jinja .. nan michoseo!” pekik Baekhyun setelah ketiga namja itu berlalu pergi.
“yaa Byun Baekhyun .. kau nyaris melukainya lagi!” DO menjitak kepalaku dengan keras. “ah arasseo .. mianhe! Aku hanya ingin dia kerepotan membawa buku! Asal kalian tahu saja tadi tanganku sudah bersiap untuk memegangnya aku hanya ingin semua buku yang dia bawa terjatuh! Tapi malah jadi seperti ini!” keluh Baekhyun frustasi.
“hah kau ini ada ada saja!” gumam Suho sambil memegangi keningnya yang berdenyut. “mianhe ..” lirih Baekhyun pada semua temannya. Karena Baekhyun, semua temannya ikut dimarahi sunbae tim Basket itu.
“sudahlah .. hentikan saja usahamu membuat dia menderita!” perintah DO pada Baekhyun yang langsung menggeleng cepat.
“andwae! Aku tidak akan berhenti membuatnya mederita!” Baekhyun berjalan kesal menuju kelasnya, berniat melupakan kejadian barusan. ‘bagaimana pun caranya dia harus menderita karena aku!’ ujar Baekhyun dalam hati sambil meremas buku yang ada dimejanya.
Hye Na Pov
“huh dasar namja menyebalkan! Kenapa dia lagi lagi membuat masalah?! Apa dia bersungguh sungguh dengan ucapannya ingin menghukumku?! Aih jinja! Kenapa dia begitu menyebalkan!” omelku saat aku sudah berada dibangku bersama dengan Jung Ra.
“yaa wae geurae? Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu?” tanya Jung Ra dengan nada khawatir. “anieo .. hanya saja sunbae itu kembali membuat ulah! Dasar trouble maker!” umpatku kesal sambil meremas buku yang ada dimeja.
“mianhe aku meninggalkanmu tadi!” lirih Jung Ra padaku dengan wajah yang memelas. “anieo .. ini bukan salahmu! Sudahlah tenang saja!” aku tersenyum padanya untuk menenangkan pikirannya.
“arasseo ..” dia hanya tersenyum kecut saat aku mengatakan itu tadi, “Hye Na sshi .. aku ingin membeli hewan peliharaan!” mendengar itu aku langsung melupakan masalahku dengan sunbae trouble maker tadi.
“jinja? Waeyo?” tanyaku penasaran kenapa Jung Ra tiba tiba menginginkan hewan peliharaan. “nan molla .. hanya saja aku ingin mempunyai teman dirumah!” cerita Jung Ra yang akhirnya membuatku merasakan hal yang sama.
“bagaimana dengan anjing?” tanyaku padanya, “jika iya aku juga akan membelinya!” kataku dengan penuh semangat. “sepertnya itu tidak buruk! Kita beli besok nde!” dia langsung saja mengajakku untuk membeli hewan itu.
“mwo? kau sudah punya uang?” tanyaku heran padanya. “ah nde? Tentu saja belum. Nanti aku akan minta appa!” ujarnya tersenyum senang.
“andwae! Kita harus membelinya dengan uang kita sendiri Jung Ra sshi! kita tidak boleh meminta uang pada orang tua kita untuk membeli anjing!” mendengar nasihatku Jung Ra hanya bisa tersenyum kikuk. “ah arasseo arasseo! Mari kita menabung dulu nde Hye Na sshi!” kami berdua hanya saling melempar senyum setelah itu.
“kajja kita kekantin untuk yang terakhir kalinya! Setidaknya untuk saat ini.. kita akan menabung mulai besok, tidak perlu jajan dikantin!” kata Jung Ra yang membuatku terbelalak.
“mwo? tidak jajan? Lalu bagaimana kita makan?” tanyaku bingung pada Jung Ra. “kau bilang kita harus menabung kan? Agar lebih cepat .. kita tidak perlu menggunakan uang jajan kita. Kita bisa membawa bekal dari rumah sehingga uang jajan kita tetap utuh!”
Aku terbelalak dengan kalimat Jung Ra, membawa bekal? Tidak jajan. “apa benar kita akan melakukan semua itu?” tanyaku memastikan pada Jung Ra yang kini terlihat sangat bersemangat. Dia hanya mengangguk lalu tersenyum senang. “arasseo arasseo kita lakukan itu nde .. tapi aku ingin ke perpustakaan sekarang” setelah mengatakan itu aku dan Jung Ra segera pergi ke perpustakaan.
At Perpus
“kenapa kita harus belajar disini?” kesal Sehun pada kelima temannya yang kini sedang mengamati gambar dibuku mereka. “nan molla .. hah jinja ini snagat membosankan!” timpal Kai dan Chanyeol menyetujui ucapan Sehun.
“kau ingin meminjam buku apa Jung Ra sshi?” tanya Hye Na pada Jung Ra saat mereka sudah tiba diperpustakaan. “aku ingin meminjam buku sejarah saja! Aku kesana dulu ya!” pamit Jung Ra yang kini sudah meninggalkan Hye Na diantara bebukuan.
‘bukankah itu yeoja culun itu? Hahaha ini kesempatan bagus!’ Baekhyun menyeringai lebar saat mendapati Hye Na berada diantara tumpukan buku disudut ruangan yang sepi.
“Kai bisa kau lepas kalungmu?” tanya Baekhyun pada Kai yang kini jelas terlihat sangat bingung. “ah igo .. wae geurae?” tanya Kai sambil menyerahkan kalung miliknya.
“Chanyeolie kau bantu aku nde .. Kai kau juga!” Baekhyun menampakan senyum evilnya pada kelima teman temannya. “mwoya? Apa yang ada diotakmu sekarang?” Baekhyun masih terus tersenyum mendapati pertanyaan DO.
“aigoo .. dimana anak itu?” keluh Chanyeol sambil berjaan celingukan seperti mencari seseorang, “oh annyeong sunbae ..” sapa Hye Na saat melihat Chanyeol, meskipun dia sudah pernah mengerjainya juga namun Hye Na tetap harus bersikap sopan pada sunbaenya ini.
“ah kau Hye Na sshi .. kebetulan apa kau melihat jong jong disini?” tanya Chanyeol pada Hye Na yang malah membuatnya bingung. “mian .. nugu?” tanya Hye Na memastikan sekali lagi. “ah maksudku Kai ..” Chanyeol tersenyum lebar menampakan deretan gigi putihnya yang menyilaukan bagi Hye Na.
“ah anieo .. aku tidak melihatnya!” Hye Na membalas Chanyeol dengan tersenyum manis. ‘wah ternyata yang dikatakan Suho Hyung benar dia sangat manis. Bagaimana bisa Baekhyun malah mengerjainya!’
“yasudah kalau beg .. aarrggghh!” rintih Chanyeol sambil memegangi perutnya yang membuat Hye Na khawatir. “sunbae wae geuraeyo? Gwencana?” tanya Hye Na dengan khawatir. “ani .. perutku bermasalah Hye Na sshi! tolong berikan ini pada Kai nanti jika kau bertemu dengannya! Dia bilang sedang mencari buku tapi aku tidak tahu dimana dia mencarinya. Aku harus ke toilet dulu!” Chanyeol menyerahkan kalung Kai begitu saja pada Hye Na.
“ah tapi sun ..” belum sempat Hye Na meneruskan kalimatnya Chanyeol sudah berlari meninggalkannya. “ah ige mwoya? Kenapa harus aku!” kesal Hye Na menatap kalung milik Kai.
Saat Hye Na sedang menimang nimang buku mana yang pasti akan dia pinjam, datanglah sosok pemilik kalung yang kini berada ditangan Hye Na.
“annyeong sunbae ..” sapa Hye Na pada Kai, sedang yang disapa hanya menatapnya datar. “igo .. Chanyeol sunbae menitipkan ini padaku!” Hye Na menunjukan kalung milik Kai.
“bagaimana bisa itu ada denganmu! Aih jinja dasar namja idiot itu! Hye Na sshi tolong pakaikan kalung itu!” perintah Kai pada Hye Na, Hye Na yang mendengar itu sedikit terlonjak. Dia malu harus memakaikan kalung milik Kai, meskipun itu hanya kalung .. tapi tetap saja itu memalukan.
“tapi sunbae aku ..”
“aku kan hanya memintamu memakaikan kalung itu! Apa kau tidak lihat tanganku penuh dengan buku!” Kai sedikit menaikan nadanya sehingga Hye Na langsung mengangguk, “nde .. baiklah!” dia menaruh buku yang akan dia pinjam tadi di rak yang kosong.
Hye Na mulai berjinjit untuk memasangkan kalung itu pada Kai, tepat saat Hye Na mengangkat tangannya untuk memasangkan kalung itu Kai meletakan semua buku yang dia bawa dirak belakang Hye Na. Tangannya dengan sigap menarik pinggang Hye Na sehingga jarak mereka sangat dekat dengan tangan Hye Na yang mengalung indah di leher Kai.
Krik “haha kena Kau yeoja culun!” mendengar itu Kai segera melepas tangannya yang semula bertengger manis dipinggang Hye Na. Tangannya dengan cepat menarik kalungnya dari tangan Hye Na yang kini gemetaran.
“aku akan memasang foto ini dimading! Ah .. apa yang akan terjadi. Murid kelas 1 yang pandai sedang bermesraan didalam perpustakaan!” mendengar itu Jung Ra berlari menghampiri Hye Na yang sekarang sedang cemas.
“anieo .. sunbae jangan lakukan itu. Jinja uljima! Jebal jebal ..!” Hye Na terus memohon pada Baekhyun agar fotonya tidak  dipublikasikan di mading. Melihat itu keenam member EXO tertawa puas.
“ah bagaimana ya .. akan kufikirkan Hye Na sshi! jika kau mau menuruti apa pun yang aku mau! Eotte?” Hye Na terdiam cukup lama, dia masih berkutat dengan pikirannya apakah dia bisa menuruti semua yang Baekhyun mau. “tapi sunbae bagaimana jika aku tidak bisa melakukannya?” tanya Hye Na dengan was was.
Baekhyun tertawa dengan pertanyaan Hye Na. “bagaimana? Tentu saja foto ini akan terekspos disetiap sudut sekolah!” ancam Baekhyun yang membuat Hye Na kembali berfikir. “ah arasseo .. aku akan melakukan apapun asal jangan sebarkan foto itu kumuhon sunbae!” Hye Na menangkupkan kedua tangannya pertanda dia memohon pada Baekhyun.
“jinjayo?” Hye Na mengangguk ragu. “baiklah belikan aku coffe sekarang!” perintah Baekhyun yang membuatnya tercekat. “mwo? naeg ..”
“jigeum!” Baekhyun berjalan meninggalkan Hye Na menuju kelasnya, “kutunggu didepan kelas!” teriak Baekhyun sebelum dia benar benar menghilang dari hadapan kedua yeoja polos tadi.
“ah sial ..” umpat Hye Na kesal lalu berjalan menuju kantin bersama dengan Jung Ra  untuk membelikan Baekhyun coffe. Tanpa diduganya seseorang yang telah membantunya saat itu juga sedang berada dikantin.
“annyeong haseyo sunbae ..” sapa Hyena dan Jung Ra pada kelima anggota tim basket ini. “nde .. annyeong!” sapa Luhan sambil tersenyum pada keduanya sehingga membuat jantung Hyena berdegup kencang. ‘ige mwoya? Apa aku menyukai Luhan Sunbae?’ Hyena lalu berjalan membeli coffe untuk Baekhyun tanpa memikirkan tentang detak jantungnya yang seketika meningkat.
“apa kau juga minum coffe?” tanya Xiumin pada Hyena, “anieo .. dia membeli ini untuk Baek ..  mmpphh” Hyena membungkam mulut Jung Ra agar tidak meneruskan kalimatnya. “ah nde Sunbae .. aku memang suka minum coffe” jawab Hyena berbohong pada Xiumin.
“ah arasseo ..” dia tersenyum lalu pergi meninggalkan kedua yeoja ini. “yaa wae geurae?” heran Jung Ra pada Hyena. “neo micihiseoyo! Apa kau ingin aku semakin tersiksa oleh Baekhyun sunbae jika Xiumin sunbaenim sampai tahu!” omel Hyena pada Jung Ra yang kini hanya terdiam menatap Hyena.
“ini sunbae! Na kalka!” Hye Na meninggalkan Baekhyun yang langsung  menikmarti coffe yang dibelikannya.
Hye Na Pov
Kenapa Baekhyun sunbae selalu seenaknya sendiri. Dia sangat kekanak kanakan, kenapa dia selalu membuatku marah hanya karena aku membuatnya ketahuan saat membawa kertas contekan.
Aku lebih memilih menenangkan diriku dibelakang gedung sekolah yang sepi. Tempat ini memang jarang dijamah oleh banyak siswa, entah karena apa tapi menurutku ini tempat yang tepat untuk beristirahat.
“apa yang kau lakukan disini?” tanya seorang namja yang kukenali suaranya. Aku malas menjawabnya, tapi aku takut jika ancamannya berlaku, “sedang beristirahat. Sunbae sendiri kenapa disini? Bukankah seharusnya pelajaran?” tanyaku balik padanya.
“aku benci matematika!” jawabnya singkat, ‘hah baiklah kapan moodku akan baik jika dia berada disini bersamaku!’
“kau .. aku tidak pernah melihatmu datang kesini! Kau sangat mengganguku yeoja culun!” aku mengerutkan dahi dengan ucapannya. “mworago? Apa maksudmu sunbae?” tanyaku bingung. “anieo .. lupakan!” dia merebahkan dirinya diatas rumput hijau yang menghampar indah.
“bangunkan aku jika sudah bel!” aku mengepalkan tanganku dengan gemas, seenak jidatnya saja dia memerintahku. ‘memangnya dia fikir dia siapa!’ gumamku kesal menatapnya.
Namun .. ‘ah ani .. lupakan Hyena sshi! dia sama sekali tidak tampan!’ aku berusaha menghibur diriku sendiri saat tiba tiba indra penglihatanku berkata bahwa namja yang sedang tidur disebelahku ini adalah namja yang tampan. Tentu saja informasi itu salah.
“hah kurasa ada yang salah dengan indra penglihatanku!” aku mulai menatap kearah lain, namun entah kenapa selalu saja aku ingin melihat Baekhyun sunbae saat sedang terlelap seperti ini.
45 menit berlalu, Baekhyun sunbae masih terlelap dengan pulasnya. Wajahnya yang seperti baby membuatku tak bisa berpaling dari wajah innocentnya saat sedang tidur. Dan aku berharap bahwa dia akan terus tertidur supaya yang aku lihat hanyalah Baekhyun sunbae yang manis bukan Baekhyun sunbae yang menyebalkan saat dia tersadar.
“berhenti memandangku seperti itu!” aku terlonjak mendengar ucapan Baekhyun sunbae. “ani .. anieo! Siapa yang melihat Kau sunbae!” elakku, kulihat Baekhyun sunbae memandangku sinis lalu bangkit dari tidurya.
“aku tahu!” ujarnya singkat yang membuatku semakin gugup. “mwoya? Kau tahu apa!” jawabku sinis lalu berlalu pergi sebelum Baekhyun sunbae benar benar menyadari bahwa aku terus mengamatinya saat dia tertidur tadi.
“yyaa Kang Hyena! Dari mana saja kau?!” bentak Jung Ra yang membuatku terkejut. “ah aku dari belakang sekolah Jung Ra sshi! hhehe” Jung Ra hanya menatapku datar.
“kajja kita pulang!” ajaknya berjalan mendahuluiku. “apa yang akan kau bawa besok Jung Ra sshi?” tanyaku padanya saat kita sedang berjalan melewati koridor sekolah.
“nan molla! Bagaimana denganmu?” saat sedang berfikir, sayup sayup kudengar suara orang yang sedang bernyanyi. Sudah jelas, suara tadi pasti berasal dari ruang seni.
“kau dengar itu?” tanyaku pada Jung Ra yang terlihat sedang menajamkan pendengarannya. “nde .. coba kita lihat siapa itu!” dia menarik lenganku untuk mendekat pada pintu ruang Seni.
“omo!” pekik kami bersamaan saat melihat seorang yang dengan santainya mengalunkan lagu itu. “Baekhyun sunbae!” seketika nyanyian itu berhenti.
“siapa disana?” tanya Baekhyun sunbae dari dalam, dengan segera aku dan Jung Ra berlari meninggalkan ruang seni.
“aigoo .. hampir saja ketahuan!” aku mengatur nafas saat kami berada digerbang sekolah.
“kau mendengarnya?” tanya Jung Ra padaku, “mwo?” aku malah balik bertanya padanya.
“suara Baekhyun Sunbae! Ternyata sangat bagus!” aku mengangguk mengiyakan pernyataan Jung Ra yang memang benar. “ah aku iri mendengarnya .. aku tidak bisa bernyanyi!” curhatku pada Jung Ra yang malah terkekeh geli.
“sudahlah! Lagi pula itu juga tidak akan keluar di Ujian besok!” aku mengapit lengannya lalu mengajaknya untuk melanjutkan perjalanan kami.
Hye Na Pov End
Baekhyun Pov
“siapa disana?” tanyaku dari dalam saat mendengar namaku disebut. “oh eobsseo!” aku bingung karena tidak menemukan siapa siapa diluar sana. ‘ah mungkin hanya perasaanku saja!’ aku kembali memasuki ruang Seni dan melanjutkan lagu yang sedang kunyanyikan tadi.
“berhenti memandangku seperti itu!” kurasa perkataanku ini membuatnya terkejut. “an .. anieo! Siapa yang melihat Kau sunbae!” aku menatapnya sinis, aku merasa seperti itu. Kenapa dia tidak mengaku saja.
“aku tahu!” ujarku singkat. “mwoya? Kau tahu apa!” aku tahu kau memandangku dari tadi. Dasar kenapa dia masih saja mengelak.
***
“ige mwoya? Kenapa aku memkirkannya?” ingatanku kembali saat aku tidur dibawah pohon belakang sekolah bersamanya tadi. “an .. anieo! Siapa yang melihat Kau sunbae!” aku tersenyum sendiri mengingat wajah gugupnya tadi, aku tahu dia memperhatikanku tadi.
“kenapa aku merasa senang saat dia memperhatikanku?” kembali aku berkutat dengan pikiran dan perasaanku sembari menatap langit langit kamarku yang berwarna biru tua.
“apa aku .. oh!” aku terkejut saat ponselku berdering sangat keras. “aih jinja! Siapa yang menelfon malam malam begini!” umpatku kesal lalu meraih ponsel yang berada diatas meja kecil sebelah ranjangku.
“yeoboseoyo sehun sshi wae geurae?”
“yaa Baek apa kau tahu .. “
“ani ..” selaku asal.
“yak! Dengarkan dulu! Hye Na sshi .. dia ternyata bergabung dalam tim voly putri!” ucap Sehun dengan semangat.
“dia selalu berlatih dijam yang sama saat kita berlatih. Bedanya jika dia hanya semingu 2 kali. Sedang kita 4 kali!” cerita Sehun dengan antusias diseberang sana.
“wah jinjayo? Daebak! Kita akan lebih mudah membuatnya menderita! Hari apa kita bersamaan dengannya?” tanyaku.
“nan molla! Mungkin lusa dan lusa lagi.. “ jawab Sehun tak pasti yang terdengar dari nadanya berbicara.
“yya ! kau ini, kenapa kau menjawab seperti itu!” bentakku gemas padanya, “nado molla yo ..!” dia ikut ikutan membentaku.
“haish jinja kau ini! Arasseo arasseo .. terimakasih infonya!” kututup sambungan telfonku dengan Sehun.
“hah .. ini kesempatan bagus! Tapi .. jika aku terus ijin sat kita latihan bisa bisa aku dibunuh oleh Suho Hyung dan DO. “ah eotteoke?” ‘hah ternyata menggunakan otak cukup lelah juga ya .. lebih baik tidur!’ kupejamkan mataku dan bersiap untuk menjemput alam bawah sadarku.
At school
“yaa yeoli .. lihat itu!” aku menunjuk seorang yeoja yang sedang melempar bola voli kearah yeoja lain. Yang jelas kedua yeoja itu adalah yeoja culun yang menyebalkan, itu salah satu dari mereka.
“oh bukankah itu Hyena dan temannya?” tanya Chanyeol padaku, “kurasa begitu Yeolie!” aku mengangguk halus. “wah .. ternyata dia cantik juga ya Baekie!” ujar Chanyeol yang berhasil menyita perhatianku.
“mwoya? Aku benarkan?” tanpa kujawab ucapan Chanyeol aku langsung beralih menatap Hyena, ‘hhmmm .. sebenarnya Chanyeol memang benar!’ tapi tidak mungkin aku mengatakan bahwa Hye Na memang cantik.
“wae ire?” tanya Chanyeol padaku, aku hanya menggeleng lalu mengajaknya kembali kelapangan. Nde jam olahraga kami kebetulan bersamaan dan kini kelasku sedang bermain basket.
“yaa Byun Baekhyun kau ini ..aih jinja!” omel Kai padaku karena aku yang tidak fokus. ‘hah nan molla .. kenapa aku jida tidak fokus seperti ini!’
“Baekhyun terima ini!” teriak Chanyeol melempar bola padalu, aku dengan sigap langsung menangkapnya. Kuedarkan pandanganku untuk mencari tim ku. “Sehun sshi ..!” teriakku bersiap mengoper bola tadi pada Sehun.
“Hyena sshi awas!” teriak Jung Ra pada Hyena yang sedang memungut bola voli. Bruk “Kang Hye Na!” teriak murid lainnya begitu melihat Hyena yang langsung tak sadarkan diri. ‘ah habislah sudah!’ aku langsung berlari kearah yeoja culun itu yang sudah pingsan.
“bawa dia keruang kesehatan!” perintah Kang Seongsaengnim yang langsung kupatuhi. ‘meskipun dia rivalku, tapi kan aku juga yang membuatnya seperti ini. Sebagai seorang namja yang baik aku harus bisa bertanggung jawab hingga dia siuman.
Aku terus berlari kearah ruang kesehatan dengan Hyena yang berada dipunggungku. “yaa yeoja culun palli ireona! Jangan membuatku khawatir! Buka matamu!” ucapku padanya yang jelas sama sekali tak ada jawaan.
“sunbae palli ..” teriak Jung Ra yang juga berlari dibelakangku. “arasseo.. asal kau tahu saja. Temanmu ini sangat berat! Aih jinja dosa apa dia sehingga dia seberat ini!” umpatku sedikit kesal dengan kecerewetan Jung Ra.
“sunbae!” dia memukul lenganku cukup keras. “yak! Appo! Apa kau mau temanmu ini jatuh ha!” bentakku yang membuatnya terdiam.
“sunbae .. apa kau tidak pergi?” tanyanya padaku dengan hati hati. “ani! Sebelum dia sadar” kulihat dia menghela nafas.
“tapi ini sudah hampir 30 menit! Bahkan sunbae belum mengganti pakaian sunbae!” aku hanya terdiam tak menjawab ocehannya. “ah kepalaku!” rintih Hyena yang perlahan mulai membuka matanya aku langsung berdiri.
“jangan bilang aku yang membawanya kesini!” aku langsung meninggalkan ruang kesehatan ini. “dimana aku Jung ra sshi?” tanyanya yang masih bisa terdengar dari luar.
“kau diruang kesehatan tadi ada salah satu sunbae yang tak sengaja melempar bola kearahmu!” cerita Jungra pada Hyena. “apa kau yang membawaku kesini? Wah ternyata kau cukup kuat nde JungRa sshi!” ‘hah aku jadi ragu sebenarnya dia memang bodoh atau karena benturan tadi otaknya sedikit terguncang?’
“mwoya? Mana mungkin aku membawamu kesini!” kudengar suara Jung Ra yang semakin meninggi akibat pertanyaan konyol Hyena. “lalu ..?” tanyanya penasaran.
‘semoga Jung Ra tidak seperti Hyena!’ aku menangkupkan kedua tanganku memohon agar Jung Ra tidak memberi tahu Hyena bahwa aku yang membawanya kesini. “ah it .. itu Dal Bong!” jawab Jung Ra cepat.
“mwo? dia?” pekik Hyena tak percaya, “wah ternyata dia baik juga ya, tidak heran jika dia bisa membawaku dengan tubuh besarnya itu!” tubuh besar? Apa jangan jangan dia hobae mangkuk besar itu?
“ah molla!” aku lebih memilih pergi kekelas daripada mendengarkan pembicaraan mereka.
“Yaa Baekhyunie eotteoke?” tanya Chanyeol begitu aku tiba dikelas. “gwencana! Dia sudah siuman!” jawabku lirih.
“kau kenapa?” heran Chanyeol yang melihatku begitu lesu. “anieo .. aku hanya sempat khawatir tadi!” aku mengaku pada Chanyeol apa yang aku rasakan tadi, kuihat dia malah tersenyum penuh arti.
“neo .. apa kau menyukainya?” tanyanya langsung yang membuatku terkejut. “ah anieo! Tentu saja tidak!” aku mengalihkan pandanganku dari Chanyeol yang kini semakin mengembangkan senyumnya yang memuakan itu. “wae?” tanyaku padanya dengan gemas, “haha kau menyukainya ..” ejeknya padaku yang membuatku merasa malu.
“anieo .. hanya saja aku takut dia mati karena hantaman bola tadi! Makanya aku khawatir!” elakku lalu berjalan memasuki kelas tanpa mengindahkan Chanyeol yang terus meneriaki namaku.
Baekhyun Pov End
***
“Hyena sshi .. aku pulang dulu nde! Selamat berlatih!” pamit Jung Ra pada Hyena yang kini sedang mengemasi barang barangnya. “nde .. hati hati Jung Ra sshi! Bye Bye!” Hyena melambaikan tangannya pada Jung Ra.
“jangan terlalu lelah Hyena sshi!” ingat Jung Ra sebelum benar benar meninggalkan Hyena sendiri didalam kelas.
“Hyena sshi palli! Kutunggu kau dilapangan!” teriak salah satu temannya yang sudah siap dengan seragam olahraganya.
“nde arasseo!” balas Hyena lalu bergegas menuju ruang ganti perempuan yang tak jauh ada didepannya. Hyena masuk begitu saja tanpa menyadari ada 2 pasang mata yang terus mengintainya.
Hyena sudah lengkap dengan seragamnya saat dia kembali keluar tanpa menggunakan kacamat dan rambut yang sudah diikat rapi. Itu menambah kesan cantik didirinya yang selama ini selalu tertutup oleh kacamata dan rambut panjangnya. Hyena tersenyum senang saat menyadari jam eksuklnya sama dengan tim basket, yang jelas mereka kini menggunakan lapangan yang bersebelahan.
Luhan, Kris, serta Xiumin tersenyum pada Hyena yang masih menatapnya dengan tatapan kagum. Sadar akan senyuman para sunbaenya Hyena segera membalas senyum itu dan mengalihkan pandangan karena dia sangat malu.
Namun jam Basket dan Voli putri berbeda, kini voli putri selesai lebih dahulu. Hyena segera menuju ruang ganti karena dia merasa sangat panas.
“oh .. dimana seragamku?” panik Hyena saat melihat tasnya yang terbuka. Di periksa lagi oleh Hyena seluruh isi tasnya, lengkap .. hanya saja seragamnya yang menhilang entah kemana.
“wae geurae Hyena sshi?” tanya beberapa teman dan sunbaenya. “seragamku hilang!” cerita Hyena pada semuanya, semua terkejut dan langsung ikut mencari.
“aih jinja! Eotteoke? kemana perginya seragamku?!” aku terduduk lemas dan berjalan menuju bangku panjang diruang ganti untuk mengambil tasku. “ige mwoya?” pekiku begitu melihat sepusuk surat yang diletakan disamping tasku.
Atap sekolah
“atap sekolah? Apa maksudnya itu?” tanya beberapa teman yeoja Hyena yang juga ikut membaca sepucuk surat itu.
“molla ..”
“nan molla ..”
“nado molla!” semua saling bersahutan riuh saat ada satu pertanyaan yang meluncur, namun tidak dengan Hyena yang masih sibuk dengan rentetan huruf didalam secarik kertas tadi.
“seragamku!” pekik Hyena secara tiba tiba yang membuat temannya terkejut. “mwo?” heran semuanya bersamaan.
“seragamku ada diatap sekolah!” Hyena langsung berlari begitu saja meninggalkan teman temannya yang masih cukup kebingungan untuk mencerna isi didalam surat itu dan perkataan Hyena.
“mwoya? Bagaimana bisa dia ada disana! Aih jinja jinja! Ini sangat menyebalkan!” omel Hyena dengan kesal, saat itu juga teman temannya yang lain dan para sunbae tim Basket juga datang berlarian.
“yaa wae geurae? Kulihat dari lapangan ada baju yang menggantung disana?” tanya Xiumin pada Hyena.
“nado molla sunbae. Saat aku ingin mengganti baju pakaianku sudah hilang! Dan aku mendapat surat yang bertuliskan ‘atap sekolah’ dan sepertinya itu maksud surat ini!” Hyena berkata sembari menunjuk pakaiannya yang dengan indah menggantung diatas sana.
“dasar sunbae menyebalkan!” teriak Hyena dengan kencang, semua mata terbelakak. Mereka yang merasa dirinya sunbae Hyena langsung menatapnya penuh pertanyaan.
“ups foto itu!” Hyena dengan segera menutup mulutnya dan berlari keatap sekolah yang diikuti teman temannya dan sunbae tim Basket.
“Yaa ige mwoya?!” Hyena berlari kearah bajunya dan dengan cepat langsung meraihnya. Tepat saat Hyena masuk semua member EXO langsung tertawa bahagia melihat hobaenya berlarian dengan mimik muka khawatir seperti itu.
“wwaaahhh .. tak kusangka kau cepat juga ya Hyena sshi! kau lebih cepat 30 menit dari yang kuduga!” Hyena tidak mendengarkan Sunbaenya itu dan dengan langkah yang dipercepat dia berniat meninggalkan para sunbaenya sebelum tangan seseorang mencegahnya untuk terus berjalan.
“apa yang terjadi Hyena sshi?” tanya Kris pada Hyena yang membuat semua member EXO ketakutan.
“kalian lagi kalian lagi!” keluh Luhan dan Xiumin bersamaan. Chen dan Tao yang tidak mengerti apa apa hanya menatap mereka satu persatu yang ternyata adalah Hobaenya.
“kalian tidak mendengarkan kami?” tanya Xiumin yang tidak mendapat jawaban dari member EXO. Kris merenggangkan otot tangannya, lalu beralih ke bagian lehernya. Digerakkan ke kanan dan ke kiri lehernya sehingga menimbulkan suara yang sedikit mengerikan, ditatapnya satu persatu member EXO lalu berkata
“geurae! Aku sudah bilang tidak akan tinggal diam, jadi .. tarawa!” semua member EXO dengan amat sangat terpaksa berjalan mengikuti Kris dan para Sunbae lainnya menuju lapangan.

TBC

Jumat, 30 Oktober 2015

Nana: Fanfiction EXO Byun Baekhyun Series My Rival Chapter 1




Titlle                : My Rival Chapter 1
Author             : Nana
Main Cast        :
§      Byun Baekhyun (Exo)
§      Kang Hye Na (OC)
Other Cast       :
§      Member Exo
§      Lee Jung Ra
Genre              : School life
Rating             : G
Leght               : Chapter

“Hye Na sshi .. ah bagaimana kabarmu? Apa kau baik baik saja? Kan sudah ku bilang jangan pulang hujan hujan! Kenapa kau tidak mendengarkanku?!” Hye Na sedikit tertawa dengan ocehan teman satu satunya itu.
“ahhahaha uwah hanya sehari kau tidak bertemu denganku, apa kau sangat merindukanku? Kau sangat berisik Jung Ra sshi ..!” ejek Hye Na tanpa menggubris semua rentetan pertanyaan Jung Ra. Jung Ra hanya mampu mengerucutkan bibirnya saat Hye Na malah menertawakannya karena terlalu berisik.
“ah nde Jung Ra sshi .. apa aku harus pergi ke ruang guru sekarang? Bagaimana dengan esainya?” tanya Hye Na pada Jung Ra yang kini beralih membaca Novel tebal yang dia beli beberapa hari lalu.
“hhmm .. sebaiknya kau segera pergi! Aku sudah bosan melihatmu!” usir Jung Ra yang malah membuat Hye Na tertawa. “wah jinjayo? Baiklah jika aku benar benar pergi jangan menangisi aku ya Jung Ra sshi!” Hye Na tersenyum manis dan melangkah keluar dengan membawa kotak pensilnya.


At Ruang Guru
“annyeonghaseyo seongsaengnim ..” Hye Na membungkukan badannya 90˚ didepan guru sejarahnya yang dikenal dengan Kim Seongsaengnim. “ah nde annyeong Hye Na .. kau pasti ingin meminta susulan esaiku bukan?”
“ah nde seongsaengnim .. jongsohamnida hari itu saya terkena demam dan terpaksa tidak berangkat sekolah.” Hye Na berusaha sesopan mungkin dnegan guru itu karena dia adalah guru yang sangat mengerikan dan sangat taat dengan peraturan bila terlihat ada murid yang sedikit bermasalah tak segan dia menghukumnya dengan berbagai cara yang berbeda.
“ah arasseo .. ini kau kerjakan di ruang konseling! Disana akan ada Jung Seongsaengnim yang sedang berjaga. Maafkan aku tidak bisa mengawasimu karena aku harus menyelesaikan tugasku!” Kim Seongsaengnim menepun pundak Hye Na singkat lalu melangkah meninggalkannya.
Hye Na sempat sekilas membaca pertanyaan itu dengan cermat hingga akhirnya beberapa rentet kata sudah menari nari diotakknya.
Cukup dengan memberikan salam, Hye Na langsung saja duduk dan mulai berkutat dengan esainya. Hingga tanpa disadarinya ada seorang yang memasuki ruangan ini.
“annyeonghaseyo” sapa seorang itu, Hye Na mendengarnya. Sangat jelas ditelingannya namun dia tidak bisa menebak siapa namja yang baru saja mengucapkan salam ini.
“ah Jung seongsaengnim, tolong jaga dia nde! Aku tidak bisa mengawasinya sekarang! Mohon bantuannya karena dia sedikit bermasalah!” Hye Na yang mendengar itu menatap sekilas namja yang berdiri tak jauh disebelahnya.
“ah nde .. aku akan melakukannya!” Jung seongsaengnim tersenyum lalu menyuruh namja berparas cantik itu untuk segera melakukan tugasnya.
Baekhyun Pov
“Byun Baekhyun .. kemana saja kau kemarin? Bahkan kau tidak ikut ulanganku saat itu! Sekarang ikut aku!” ‘mwoya?’ aku terkejut dengan kedatangan Lee seongsaengnim yang tiba tiba berada dihadapanku ini.
Ah sial kenapa harus seperti ini, kukira hanya akan ada tugas untuk menebus ulangan itu. Tak taunya kenapa jadi seperti ini, jika aku tau akan seperti ini lebih baik aku tidak usah berpura pura sakit lalu UKS, dari pada harus mengerjakan ini sendirian.
“Hyung tolong tuliskan beberapa rumus Hyung!” aku menampakan sedikit aegyo ku pada Suho Hyung yang notabenya adalah namja terpandai dikelas, dan tak lain dia juga salah satu member EXO sama sepertiku.“gomawo hyung! Kalka!” aku berlari kecil menyusul Lee seongsaengnim tadi, setelah Suho Hyung menuliskan rumus dalam beberapa lembar kertas kecil.
“annyeong ..!” sapaku pada Jung seongsaengnim yang terlihat sedang mengamati seorang siswi dengan rambut tergerai yang nampak seperti hantu saja.
“ah Jung seongsaengnim, tolong jaga dia nde! Aku tidak bisa mengawasinya sekarang! Mohon bantuannya karena dia sedikit bermasalah!” ‘ah mwoya! Apa yang dia katakan .. apa yang dia sebut bermasalah! Aku kan hanya ijin ke UKS saja!’ gumamku kesal lalu segera duduk dibangku kosong sebelah yeoja yang sepertinya adalah hobaeku.
“apa yang kau lakukan Byun Baekhyun?” aku hanya tersenyum simpul. “anieo .. hanya saja saat itu kepalaku sedikit sakit makanya aku tidak mengikuti ulangan matematika ini! Begitu ssaem!” jawabku sedikit tersenyum padanya agar dia percaya padaku.
“ah arasseo .. palli kerjakan tugasmu!” aku tersenyum singkat lalu mulai membaca soal soal yang Lee seongsaengnim berikan tadi. ‘aigoo .. apa yang harus aku lakukan! Tidak ada yang aku mengerti dari semua ini!’ aku mengacak rambutku dengan frustasi. ‘ah eotteoke ..?’
Hampir 10 menit berlalu, dari 15 soal yang tersedia aku hanya bisa mengerjakan 5 soal. Bagaimana dengan yang 10 lagi? Nan mollayo. ‘aih babo rumus dari Suho Hyung!’ perlahan saat kulirik Jung seongsaengnim sedang membaca majalah kukeluarkan kertas tadi dari sakuku.
‘srek!’ berhasil, perlahan aku mulai membukanya. ‘ah ige mwoya! Ini semua sama saja!’ aku tetap tidak paham membaca rumus rumus yang Suho hyung berikan tadi.
“oh .. mwoya? Ssaem sepertinya ini kertas contekan” suara yeoja ini yang membuatku dan Jung Seongsaengnim melihat kearahnya. ‘ah tamatlah riwayatmu Byun Baekhyun! Yeoja ini .. ah benar benar awas saja kau!’ aku menelah ludahku mendapat sepotong dari sobekan Suho Hyung yang dipungutnya tadi.
“mwo? milik siapa Hye Na sshi?” tanya Jung seongsaengnim yang kemudian mengambil kertas tadi dari tangan yeoja ini. “nan molla ssaem.!” Yeoja ini benar benar. lihat saja, hidupmu disekolah ini tidak akan damai.
“Byun Baekhyun apa ini milikmu?” tanya Jung seongsaengnim menatapku penuh selidik. “ah annieo ssaem .. itu bukan miliku! Mungkin saja milik gadis ini!” tunjuku padanya yang kini sedang menata kertas kertasnya tanpa memperhatikanku.
“bagaimana bisa Hye Na yang membawa ini, dia sedang mengerjakan esai sejarah. Bukan matematika sepertimu!” aku hanya bisa terdiam mendengar ucapan Jung Seongsaengnim.
“ah chogiyo .. bagaimana dengan kertas ini ssaaem? Apa saya harus mengumpulkannya pada Kim Seongsaengnim atau saya serahkan pada seongsaengnim?” tanya yeoja ini yang berhasil menyita perhtian Jung Seongsaengnim.
“ah nde .. tinggalkan saja disini Hye Na sshi! nanti aku yang akan memberikannya pada Kim Seongsaengnim. Kau bisa pergi sekarang, terima kasih telah menemukan kertas ini Hye Na sshi! kau sangat membantu!” dia hanya tersenyum simpul.
“ah anie ssaem .. saya tidak sengaja menemukannya! Saya permisi dulu annyeong!” yeoja ini membungkuk pada Jung seongsaengnim dan sekilas menatapku dengan tatapan yang bila diartikan ‘sangat memalukan!’. ‘awas saja kau yeoja culun, habis kau telah membuatku ketahuan!’ aku menatapnya dengan kesal.
Baekhyun Pov End.
Hye Na Pov
“ah sunbae tadi sangat menyedihkan, dia mengikuti ulangan susulan. Tapi dia juga berani membawa kertas contekan saat mengerjakan itu Jung Ra sshi!” ceritaku pada Jung Ra yang kini kami berdua sedang berjalan menuju kantin. “jinjayo? Apa kau tidak takut Hye Na sshi?”, mendengar itu aku hanya bisa mengernyit bingung.
“mwo? takut? Wae? apa yang harus aku takutkan?” tanyaku bingung. “kau bilang namanya Byun Baekhyun kan? Dia kan sunbae kita? Dan apa kau tau dia juga anak band EXO yang sangat terkenal seantero sekoalh kita Hye Na sshi! mereka juga tidak segan segan menghukum adik kelas atau bahkan teman mereka yang berani mencari masalah dengan mereka!” aku sedikit terhenyak dengan cerita Jung Ra.
Bayangan aku yang sedang disiksa oleh sunbae sunbae itu terlintas dibenakku begitu saja. “anieo .. mana mungkin itu terjadi! Bukankah apa yang ku lakukan benar, mencontek itu tidak baik! Harusnya Baekhyun sunbae belajar dulu sebelum mengikuti susulan. Bagaimana bisa dia mengikuti susulan tanpa belajar terlebih dahulu!” protesku pada Jung Ra yang kini hanya terdiam dan dengan cepat langsung menyeretku.
Aku sedikit bingung kenapa Jung Ra tiba tiba saja bersikap aneh namun aku menyadarinya saat tubuhku sedikit terhuyung kedepan. Bruk “aahh ..” runtihku memegangi bahuku yang sedikit berdenyut karena seseorang yang kini berbisik tepat ditelingaku “urusan kita belum selesai!” ucapnya sembari mencengkeram lenganku kuat.
Aku menoleh kebelakang dan terkejut mendapati Baekhyun sunbaelah yang melakukan itu. apa benar semua yang Jung Ra katakan? Apa Baekhyun sunbae akan menghukumku karena aku membuatnya ketahuan mencontek?.
“mwoya?” hanya kata itu yang bisa aku katakan. “kau .. apa yang kau lakukan tadi? Kenapa kau menunjukan kertas itu pada Jung seongsaengnim?” bentaknya yang membuatku sedikit terkejut.
“aku hanya melakukan hal yang menurutku benar! dan kau sunbae .. harusnya kau memberi contoh yang baik pada hobaemu ini! Bukan malah menunjukan hal yang tidak baik didepanku!” aku memberanikan diri untuk berargumen dengannya.
“wah .. ternyata ada yang berani juga disini ya! Kau pikir kau siapa berani menceramahiku! Kau hanya gadis culun yang tidak mengerti apa apa. Ku yakin sebenarnya kau juga tidak mengenali siapa aku kan? Apa kau tau aku ini Byun Baekhyun dari EXO!” lantas apa hubungannya dengan EXO, dan juga untuk apa aku harus mengenalnya.
“mworago? Aku memang tidak mengenalimu sunbae .. dan untuk apa aku harus mengenalmu! EXO .. untuk apa aku harus mengerti EXO?” tanyaku padanya yang mmebuatnya malah tertawa bersama kelima teman temannya.
 “memangnya kenapa? Apa kalian preman sekolah yang harus ditakuti?” balasku pada para namja ini.
“hah .. dia berani juga ya! Jika benar kenapa?” bentak namja yang berkulit sedikit lebih gelap dibandingkan dengan yang lainnya. Yang ku kenal namanya adalah Kai.
“aku tidak akan takut pada kalian! Tapi aku akan berusaha menghormati kalian sebagai sunbaeku! Tapi jika kalian terus seperti ini aku juga bisa untuk tidak menghormati kalian lagi! Permisi!” aku berlalu begitu saja meninggalkan keenam namja yang masih terdiam disana.
“bagaimana Hye Na sshi?” tanya Jung Ra saat aku sudah berada didepannya. “anieo .. gwencana! Hanya sedikit perdebatan kecil saja!” aku berusaha memaksakan senyumku pada Jung Ra yang terlihat khawatir.
“kajja lebih baik kita kembali kekelas saja!” ajak Jung Ra yang langsung menarik lenganku untuk berjalan kekelas. “bagaimana jika mereka melakukan sesuatu yang buruk padamu Hye Na sshi? aku takut, ah bagaimana jika aku tidak bisa melakukan apa apa untuk membantumu!” aih ocehan Jung Ra benar benar membuatku merasa tenang.
“kau ini .. tenang saja Jung Ra sshi! aku akan baik baik saja! Aku bisa menghadapi mereka, tenang saja!” aku berusaha menenangkannya dengan perkataanku yang aku sendiri tak yakin juga. Bayangkan saja enam namja versus satu yeoja bagaimana bisa aku menang dengan semudah itu.
Tapi lihat saja besok, aku pasti bisa menghadapi mereka semua. Aku tidak akan takut dengan mereka. Lagi pula bagaimana bisa namja menyakiti yeoja, bukan namja itu namanya.
Hye Na Pov End
Author Pov
“yaa Hye Na sshi .. ada surat untukmu!” seorang namja yang ternyata adalah sang ketua kelas memberi Hye Na selembar amplop berwarna merah darah. Hye Na sedikit heran mengetahui itu, sedang temannya yang lain mengira bahwa surat itu adalah surat cinta untuk Hye Na.
“wwaaahhhh Hye Na .. aaaaaaa” teriak beberapa yeoja dikelas ini yang membuat Hye Na tersenyum malu.
 Mati kau Kang Hye Na ...!!!!
“ige mwoya?” heranku dengan isi surat ini. “apa yang terjadi Hye Na sshi? kenapa kau hanya diam saja? Siapa yang mengirim surat itu?” pertanyaan mendadak dari seluruh temannya mmebuat kepala Hye Na berdenyut hebat.
“jangan jangan itu dari Baekhyun sunbae Hye Na sshi?” lirih Jung Ra tepat disebelah telinga Hye Na.
“celaka .. mereka sudah memulainya Jung Ra sshi!” Hye Na menyobek kertas itu dan langsung membuangnya ketempat sampah. “lihat saja kau sunbae! Kau akan menyesal telah melakukan hal ini!” umpat Hye Na didalam hati yang kesal dengan tingkah sunbaenya itu. Dia berfikiran bahwa Baekhyun sangat kekanak kanakan.
Jam didinding sudah menunjukan pukul 16:00 kst, beberapa murid mulai keluar berhamburan dari kelas. Terlihat mereka sangat gembira bisa melepas beban yang mereka pikul beberapa jam yang lalu. Sekarang ini mereka lebih terlihat seperti tawanan yang baru saja dibebaskan dari penjara.
Terlihat enam namja sudah bersiap dibelakang gerbang, dengan tali sebagai pelengkap acara mereka. Mereka terus mengamati yeoja yang terlihat keluar terakhir dengan satu temannya, terlihat jelas mereka sedang menikmati masa masa pelepasan beban yang mereka alami tadi.
Salah satu dari kedua yeoja itu benar benar tak menduga bahwa sebelum dia benar benar bisa menikmati kebebasan dari penjara ini dia akan mengalami kesialan lain lagi hari ini.
“yaa hobae ikat kuda!” panggil seorang namja berkulit putih susu dari kejauhan yang kini sudah mulai mendekat. “bisa aku berbicara denganmu? Hanya berdua!” ucap namja itu yang membuat keduanya sama sama bingung. Mereka tak mengenali namja yang sedang berhadapan dengan mereka saat ini. Tapi sebagai hobae yang baik mereka tetap diam menerima permintaan sunbaenya.
“kau .. bisakah kau tunggu didepan gerbang saja. Biar dia nanti menyusulmu!” Hye Na yang mendengar itu tanpa berfikir panjang langsung saja meninggalkan Jung Ra dengan namja yang tak mereka kenal. Namun mereka tahu bahwa dia adalah sunbaenya, jadi sepertinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“ada apa sunbae?” tanya Jung Ra pada namja yang kini malah menatap punggung Hye Na yang sebentar lagi akan mencapai pintu gerbang. “ani .. hanya memanggil! Kau bisa pergi sekarang!” Jung Ra mengernyit bingung namun dia menuruti perintah sunbaenya.
Tepat saat dia membungkukan badannya, sebuah rintihan terdengar jelas ditelingannya. Dan dia sangat mengenali suara ini,
“hana dul set .. “ kedua namja dari arah berseberangan langsung menarik tali yang mereka bawa sehingga tali sudah membentang sempurna. Sedang seorang yoeja yang sedang dengan tenangnya berjalan tak menyadari dengan adanya tali itu.
Dan ‘bruk’ “aaahh” rintih yeoja itu sedikit keras karena dia juga terkejut. “Hye Na sshi!” teriak Jung Ra yang kini langsung berlari menghampiri temannya itu.
“haha ingat ya yeoja culun .. ini baru permulaan! Urusan kita belum berakhir!” tawa Baekhyun beserta kelima temannya sangat memuakan ditelinga Hye Na. “ah kenapa kau tidak bangung bangun! Kasihan! Haha” tawa Chanyeol yang melihat wajah Hye Na sudah merah padam karena kesal.
“untuk apa kau kasihan padanya yeolie .. lebih baik kita pulang saja! Kajja!” ajak Baekhyun lalu memimpin jalan meninggalkan kedua gadis itu yang masih mematung didepan gerbang.
“dasar namja menyebalkan! Sangat pengecut beraninya dengan temannya!” protes Hye Na lalu berusaha bangkit meskipun dirasaknannya lututnya yang sangat perih.
“yaa gwencanayo Hye Na sshi? mianhe .. jika saja tadi aku tidak menuruti kata sunbae tadi mungkin kau tidak akan seperti ini!” sesal Jung Ra yang malah membuat Hye Na tersenyum. “haha gwencana Jung Ra sshi .. anieo kau tidak perlu merasa seperti itu! Aku baik baik saja! Kajja kita pulang!” meskipun dengan lutut yang bersimbah darah namun Hye Na tetap berusaha kuat didepan Jung Ra, agar yeoja ini tidak khawatir.
“yaa Hye Na sshi wae geuraeyo?” teriak eommanya saat melihat putri kesayangannya ini bersimbah darah dibagian lututnya. Hye Na sedikit tersenyum pada eommanya yang terlihat sangat khawatir.
“anieo .. gwencana eomma. Hanya saja saat jalan tadi aku sedikit tidak fokus sehingga tanpa sengaja aku menyandung seutas tali yang berada dipinggir jalan tadi, sehingga melukai lututku!” cerita Hye Na sedikit berbohong pada eommanya, karena mana mungkin dia bisa menceritakan tentang kejadian tadi bersama Baekhyun kepada eommanya.
“ah jinjayo? Ah siini sini .. eomma obati lukamu nde..?” Hye Na yang mendengar itu langsung menggeleng dengan cepat. “gwencana eomma .. aku bisa melakukannya sendiri! Aku akan segera turun untuk makan malam! Annyeong!” Hye Na segera berjalan menuju kamarnya meninggalkan eommanya yang masih menatap Hye Na dengan khawatir, meskipun Hye Na sudah berkata bahwa dia baik baik saja.
“dasar namja sialan kenapa hanya beraninya dengan yeoja saja! Keroyokan lagi! Jelas kan aku kalah!” Hye Na terus mengomel sepanjang perjalanan menuju kamarnya. Dilepasnya kacamata minus yang selalu setia bersamanya dimanapun dia berada, jika sedang belajar.
“dasar kekanak kanakan! Dia itu kan sunbae .. dia juga sudah 17 tahun kenapa sikapnya masih seperti anak kecil! Kenapa juga dia harus membesar besarkan masalah! Apa ini yang sering dilakukan sunbae pada hobaenya?!” tak henti hentinya Hye Na mengeluh tentang kejadian yang dia alami hari ini.
“geurae! Akan ku terima permainanmu sunbae .. lihat saja aku tidak akan melakukan perlawanan ataupun membalasmu! Hanya saja aku akan membuatmu merasa bersalah karena telah membuatku menderita dan akhirnya kau menyesali perbuatanmu yang kekanak kanakan ini! Lihat saja kau sunbae!” geram Hye Na meremas kapas yang akan dia gunakan untuk memngobati lukanya.
Author Pov End
Baekhyun Pov
“itu dia palli palli!” aku berlari ke sebelah gerbang sambil memegang ujung seutas tali.
“hana dul set ..” aku memberikan instruksi pada Chanyeol yang berada diseberang gerbang lainnya. “aaahhh” rintihnya cukup keras yang berhasil memanggil tawaku dan teman teman yang lain. Meski entah kenapa aku merasa ada hal yang mengganjal dihatiku saat aku melihat lututnya yang mulai mengeluarkan darah segar.
“haha ingat ya yeoja culun .. ini baru permulaan! Urusan kita belum berakhir!” ejekku sebelum aku benar benar meninggalkannya yang masih berada dalam posisi duduk.
“yaa Baekhyun ie .. apa kau tidak merasa bahwa itu terlalu berlebihan?” tanya DO yang membuatku menatapnya heran.
“wae?” tanyaku bingung dengan sikapnya, “ani .. dia seorang yeoja Baek, tidak seharusnya kita melakukan ini padanya!” aku merenungi setiap perkataan DO. Memang ada benarnya juga, bagaimana bisa aku terlalu keras dengan yeoja selemah dia. Aku terlalu bersemangat untuk membalas dendam pada yeoja culun tadi.
“nde .. kurasa DO benar Baek. Dia hanya yeoja biasa. Dia bukan namja tidak seharusnya kita membalas dia seperti ini!” aku hanya bisa menggaruk tengkuku saat mendengar beberapa nasihat dari DO dan Suho Hyung.
“apa kalian menyukainya?” DO dan Suho Hyung langsung mengarahkan death glarenya padaku.
“mworago? Tentu saja tidak!” elak Suho Hyung dengan cepat, “anieo .. hanya saja kita ini namja dan dia yeoja. Apa kata orang jika kita sebagai seorang namja memperlakukan seorang yeoja seperti itu. Begini saja Baek jika kau memang masih ingin mengerjinya lakukan saja hal yang sewajarnya! Dan ingat jangan sampai membuat yeoja itu tersakiti secara fisik!” oceh DO panjang lebar.
“ah arasseo arasseo! Cukup untuk ceramahnya DO sshi! aku akan melakukan itu!"”balasku mengangguk untuk meyakinkan DO. “nde .. bisa bisa kita divisum jika membuatnya mengeluarkan darah sepertitadi!” sahut Sehun yang tambah membuatku terasa dipojokan.
At Baekhyun House
“hah .. bagaimana ini?! Jika aku tidak bisa melakukan hal ini lagi .. lalu apa yang harus ku lakukan padanya?!” aku mulai berfikir untuk mengerjainya lagi.
“andwae .. aku tidak bisa seperti ini! Aku harus tahu apa yang sering dia lakukan disekolah .. dengan begitu aku bisa lebih mudah mengerjainya!” aku mulai menyeringai membayangkan betapa asiknya mulai menggodanya.
“bagaimana caranya?” aku terus berfikir hingga teriakan eomma memekakan telingaku.
“Baekhyun ie .. makan dulu sayang! Jangan lupa ganti bajumu!” aku hanya bisa menghela nafas mendengar teriakan eomma.
“nde ..” aku mulai membersihkan diriku dikamar mandi sambil terus berfikir bagaimana cara untuk mengerjainya.
“wae geurae Baekhyunie .. kenapa kau terus memikirkan yeoja itu! Ah nde .. bagaimana dengan kakinya tadi? Apa dia baik baik saja?!” kugelengkan kepalaku dengan kuat saat pikiran itu mulai menari nari diotakku.
“ah mollayo ..!” aku segera keluar untuk makan malam bersama eomma dan appa di bawah. ‘biarkan saja ini mengalir seperti air, jika ada kesempatan bagus untuk menghukumnnya. Pasti tidak akan kulewatkan!’
***
“yaa Byun Baekhyun .. apa rencanamu untuk Hye Na?” tanya Chanyeol yang masih asik dengan es krim ditangannya.
“nan mollayo Yeol ie .. kurasa sedikit sulit untuk menghukum yeoja! Apa lagi yeoja culun seperti dia!” jawabku sambil mengedikan bahu. “kau benar! tapi dia cukup manis juga!” ujar Suho spontan.
“nde .. hanya saja dia selalu menggunakan kacamata dan menggerai rambutnya! Jadi tidak terlihat dengan jelas wajahnya seperti apa ..”
“nugu? Siapa yang sedang kalian bicarakan?” aku berusaha meyakinkan diri bahwa apa yang baru saja aku dengar dari penuturan Kai ini tidak salah. “nugu? Memang siapa lagi? Siapa yang sedang kita bicarakan .. tentu saja Hye Na!” jawab Sehun dengan WaTaDos nya.
“hah .. apa aku tidak salah dengar? Yeoja menyebalkan seperti dia, yang culun dan sok pintar itu? Manis katamu?!” cibirku tak percaya dengan ucapan teman temanku ini.
“yyaa waeyo? Jangan bicara seperti itu Baekhyunie! Kau tahu jika kau seperti ini, tak akan menutup kemungkinan bahwa nantinya kau akan tertarik denganya.!” Ujar DO dengan bijak.
“anieo .. tidak mungkin! Itu tidak akan terjadi DO sshi!” sergahku lalu meninggalkan mereka berjalan memasuki kelas karena bel yang sudah berbunyi.
“hati hati dengan ucapanmu Byun Baekhyun ..” goda anak anak yang lain saat mereka memasuki kelas. Aku yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas kesal dan berpura pura tidak terjadi apa apa diantara kami.
Baekhyun Pov End.
Author Pov
“baiklah karena jam saya sudah berakhir silahkan kumpulkan tugas kalian dimeja Hye Na dan Jung Ra. Kalian berdua tolong bawakan ini ke meja saya nanti setelah semua terkumpul!” perintah Kim Seongsaenim yang hanya dijawab anggukan kepala oleh kedua siswi tersebut.
“hah kenapa semua harus kita .. aku lelah Jung Ra sshi!” protes Hye Na saat berjalan keluar bersama dengan Jung Ra, “nado .. aku sudah bosan selalu diperintah oleh Kim Seongsaengnim!” keluh Jung Ra pada Hye Na yang sekarang sama sama memasang tampang memelas.
“salah siapa kita menjadi murid Jung Ra sshi! mau bagaimana lagi .. kita harus selalu menuruti apa yang para guru perintahkan!” ujar Hye Na sok bijak yang membuat Jung Ra terkikik geli mendengar ucapan Hye Na.
“yaa .. tidak semua perintah kita turuti! Bagaimana jika mereka meminta kita untuk bunuh diri? Apa kita juga akan menurutinya? Tentu saja tidak ..” mereka berdua sama sama tertawa dengan obrolan yang tidak bermakna diantara keduanya, hanya sebagai penenang dan pelengkap perjalanan saja obrolan tak bermakna mereka terlontar.
“annyeonghaseyo seongsaengnim ..” sapa mereka saat guru Park melintas dihadapan mereka. “nde annyeonghaseyo ..” jawab guru yang berkarisma itu dengan senyum manis yang sungguh menawan.
“ah nde Jung Ra sshi .. bisakah kau ikut denganku sekarang? Ada yang ingin aku titipkan padamu .. serahkan saja buku itu pada Hye Na! Palii!” mereka berdua hanya saling berpandangan bingung.
“hah sudahlah palli ka ..! biarkan aku saja yang mengumpulkan itu!” Jung Ra hanya mampu tersenyum kecut lalu menyerahkan tumpukan buku yang dia bawa pada Hye Na.
“kalka!” pamitnya lalu berjalan menuju ruang konseling mengikuti Park Seongsaengnim.
“ah aku bosan dikelas .. kita keluar saja nde?” ajak Kai pada teman temannya yang lain. “aigoo .. kenapa disini sepi sekali?” heran Sehun dengan suasana didepan kelas mereka. “babo-ya tentu saja sepi mereka pasti sedang ada jam pelajaran Sehun sshi ..” balas Suho dengan gemas.
“arasseo arasseo .. maksudku kenapa tidak terjadi komunikasi? Apa mereka hanya berdiri seperti patung? Dan yang lain duduk sambil membaca buku? Ah benar benar sekolah yang menyedihkan!” tutur Sehun yang membuat kelima temannya bingung.
“yaa Sehun sshi .. apa yang kau bicarakan?” tanya Kai gemas, “anieo .. eobsseo! Lupakan saja!” Sehun terlihat sedikit kesal karena dari kelima temannya tidak ada satupun yang paham dengan maksudnya.
“hei lihat lihat .. bukankah itu Hye Na?” tanya DO pada kelima temannya yang masih sibuk dengan Sehun. “nde .. Baekhyunie apa kau ada ide?” tanya Kai dengan antusias.
“anieo ..” jawab Baekhyun datar sambil terus mengamati Hye Na yang sedang kewalahan membawa tumpukan buku. ‘ah arasseo ..’ Baekhyun tersenyum saat melihat Hye Na semakin mendekati mereka, namun sepertinya Hye Na masih belum sadar bahwa yang berdiri tak jauh didekatnya adalah para Sunbae yang kapanpun siap mengerjainya.
“aarrgg ..” rintihnya saat kaki Baekhyun berhasil menyandungnya, tangan Baekhyun sudah terulur untuk memegang tangan Hye Na agar dia tidak jatuh namun sudah ada tangan yang memegangnya. hingga ‘bruk’. “oh!” heran mereka saat Hye Na baik baik saja, hanya saja buku yang dia bawa berserakan dilantai.
“yaa neo gwencana?” tanya seorang namja dengan suaranya yang halus, “Luhan sunbae ..” pekik mereka bersamaan saat mengetahui siapa namja yang menolong Hye Na.
“ah nde .. nan gwencana Sunbae!” Hye Na sedikit membungkukkan badannya pada Luhan yang tadi telah memegang tangannya sehingga dia tidak terjatuh.
“tidak baik yeoja membawa semua ini sendirian!” ujar salah satu namja yang berjalan bersama dengan Luhan tadi. Dia tak lain adalah Kris dan Xiumin yang berjalan bersama mereka. Dan pemilik suara tadi adalah Kris, namja yang bertubuh tinggi, tingginya dan Chanyeol hanya berselisih sedikit.
“gomawo sunbae ..” Hye Na kembali membungkukan badannya kepada para sunbae dihadapannya ini.
“kalian .. apa yang kalian lakukan padanya?!” gertak Kris yang membuat Baekhyun dan kawan kawan menciut. “anieo .. dia hanya terjatuh tadi Sunbae!” jawab Baekhyun mengelak.
“aku melihatnya ..” ujar Xiumin sambil tersenyum devil pada mereka berenam. “jika kalian memang namja .. seharusnya kalian tahu mana yang boleh kalian lakukan dan tidak boleh kalian lakukan! Jika kalian ingin membuat yeoja terjatuh , kalian tidak bisa disebut seorang namja! Apalagi yeoja tadi membawa banyak buku .. seharusnya kalian membantunya!” tegur Luhan panjang lebar.
Dia yang hampir sama seperti DO membuat keenam namja ini hanya mampu menunduk. “neo ..” tunjuk Kris pada Baekhyun, Baekhyun yang tekejut mendongakan kepalanya menatap Kris.
“karena kau tadi yang membuatnya hampir terjatuh jadi kau harus bertanggung jawab dengannya!” ujar Kris yang membuat semua mata terbelalak termasuk Hye Na yang masih dicegah tangannya oleh Luhan saat dia hendak pergi.
“antarkan dia mengumpulkan buku itu! Ani tidak hanya mengantarkan .. sebagai seorang namja kau juga harus membantunya membawa buku itu!” perintah Kris dengan santai yang membuat Baekhyun terbelalak.
“mwo?” pekik semuanya bersamaan ..

TBC